Hidup Berjalan Auto-Pilot
Halo Ma fren!
Pernah enggak sih kalian ngerasain hidup ini kayak jalan sendiri? Rasanya kita cuma ikutin arus, bangun pagi, kerja, pulang, tidur, terus besoknya gitu lagi. Tau-tau udah akhir bulan, tau-tau udah ganti tahun, dan kita enggak terlalu inget sama apa aja yang udah dilewatin. Seolah-olah ada tombol "auto-pilot" yang kepencet di hidup kita, bikin kita cuma jadi penonton pasif di panggung kehidupan sendiri. Aku juga pernah banget ngerasain itu, Ma fren.
Sensasi hampa ini kadang bikin kita bertanya, "Ini beneran aku yang jalanin hidup, atau cuma robot yang di-program?". Aktivitas yang seharusnya bermakna jadi cuma deretan tugas yang mesti diselesain. Momen-momen penting atau bahkan momen kecil yang seharusnya bisa kita nikmati, lewat begitu aja tanpa sempat kita rasakan. Kita jadi sering kehilangan esensi, enggak bener-bener "hadir" dalam setiap detik.
Misalnya nih, pas lagi makan. Kadang kita cuma sibuk sama handphone atau mikirin kerjaan besok, sampai lupa kalau makanan di depan mata itu nikmat banget. Atau pas lagi jalan-jalan di tempat baru, bukannya menikmati pemandangan, malah buru-buru pengen check-list semua tempat wisata atau bahkan sibuk foto-foto. Kita jadi terburu-buru mengejar "hasil" tanpa menikmati "proses".
Gaya hidup serba cepat memang sering jadi pemicunya, Ma fren. Kita dijejali ekspektasi untuk selalu produktif, selalu multitasking, sampai lupa kalau kita ini manusia, bukan mesin. Media sosial juga seringkali jadi pisau bermata dua. Di satu sisi bisa menghubungkan, tapi di sisi lain bisa bikin kita merasa "kurang" dan terus-menerus membandingkan hidup kita dengan highlight orang lain, yang justru bikin kita makin lari dari realitas diri sendiri.
Kenapa Kita Bisa Terjebak Mode Auto-Pilot?
Selain faktor gaya hidup serba cepat dan media sosial, ada beberapa hal lain yang mungkin bikin kita terjebak di mode auto-pilot ini:
- Rutinitas yang Monoton
- Overthinking dan Kekhawatiran
- Tekanan Sosial dan Ekspektasi
- Kurangnya Koneksi Diri
Cara Melepas Mode Auto-Pilot dan Kembali "Hidup"
Terus, gimana dong biar kita bisa "mencabut" mode auto-pilot ini? Kuncinya ada di kesadaran penuh atau mindfulness. Ini bukan cuma soal meditasi di gunung, kok. Tapi lebih ke arah melatih diri untuk benar-benar hadir di setiap momen. Coba deh, mulai dari hal-hal kecil:
- Nikmati sarapanmu
- Rasakan langkah kakimu
- Matikan notifikasi sejenak
- Jurnal
- Lakukan Sesuatu yang Baru
- Berdialog dengan Diri Sendiri
- Ambil Jeda Singkat
Komentar
Posting Komentar